27 June 2008
Menjadi Yang Dituakan!
Apa saja terkadang selalu terlihat salah
Tidak semua niat baik ditanggapi dengan baik.
Tidak mudah untuk selalu tersenyum
Harus berperang keras dengan kernyut dahi dan mulut yang mengatup rapat
Hanya sabar, sabar dan sabar yang membuatnya menjadi mudah
Sabar dengan totalitas penuh akan penerimaan totalitas mereka
Terima complete set!
Biarkan Tuhan saja yang menjadi jawabannya
Dan biarkan mereka merasakan betapa baik-Nya Engkau
Asalkan mereka mau percayai itu.
Aku mengerti setiap orang bebas untuk menjadi dirinya sendiri.
Ya, dan proses untuk setiap orang dapat menemukan jati dirinya, tidaklah sama.
Dan aku bukan Tuhan bagi mereka.
Aku hanya seorang anak kecil yang punya begitu banyak kekurangan
Tapi aku sangat sadar
Mereka itu warna warni dan bintang terang dalam hari-hariku.
(Untuk adik2ku tersayang, 21 Januari 2007)
Percakapan Yang Tertinggal
Aku tersesat dalam kebingungan
Ada yang menyelinap di antara dingin pagi dan kabut yang mengaburkan
Ada percakapan yang tertinggal di ruang tamu rumahku
Gerimis menyapaku di senja muram
Tak jua mereda rintiknya
Terus mengucur ringan
Tak jua mengering
Lalu aku terdiam
Mencoba berbicara dengan angin yang datang bersama hujan
Mengeja kata-kata yang telah terlontar
Terlambat menyadari
Sudah terlalu lama suaramu kuimpikan bersama gerimis
Adalah pertemuan itu terjadi
Tapi virus menciptakan amarah
Menciptakan pikiran buruk menjadi pemenangnya
Akal sehat dan sikap bijak terkalahkan
Di kelengangan angin malam yang suntuk
Daun-daun sujud jatuh di pekarangan
Seperti ada sederet kata tertinggal
Ada jiwa terpecah
Merayap pada cermin yang berdetak
Kuterjemahkan jejaknya
Jalan-jalan membuat persimpangan pada cermin jiwa
Adakah kabut tersingkap
Temukan hati bening
dan bayang-bayang menemukan kejelasan tentang bentuknya?
Ah, entahlah aku hanya seorang pengecut
Untuk berani mengetahuinya
(Bekasi, Sabtu 060408)