Aku ingin meniup seruling
Dan kutiupkan nada demi nada
Yang mengalun hangat di resonansinya
Dan ingin kusampaikan betapa baiknya Tuhan
Pagi ini saat mentari masih malu-malu menampakkan diri
Terbius rasa nyaman dalam pelukan malam
Kudengar kicau burung ramai dan riang
Kusujud di kapel Katedral
Siapkan hati untuk hari ini.
Pukul 05.30 kuberanjak pergi
Karmel tujuanku, adalah kelanjutan langkah dari Katedral ini.
Mencari sedikit makanan bagi jiwaku yang hampir terlupakan
Langkahku tiba-tiba saja terhenti
Dan mataku terperangkap pada dua sosok insani
Sepasang Oma dan Opa berjalan bergandengan tangan
Begitu mesra berjalan menuju Gereja.
Rambut mereka sudah memutih semua
Jalan mereka tidak tegap lagi.
Tujuh puluh tahun?Hm....
Delapan puluh tahun??
Opa menuntun Oma dengan begitu hati-hati
Meski tangan Opa yang satunya lagi harus bersandar di tongkat penyangga
Menyangga tubuhnya yang tidak tegap lagi
"Ah....Tuhan, inikah sarapan cinta untukku?" desahku.
Seketika hatiku menjadi hangat
(Katedral, 1 Mei 2008, Kenaikan Isa Almasih)
No comments:
Post a Comment