29 April 2008

Anger Management

Lagi dari Mario Teguh:

Dalam keseharian kita selalu akan ada hal-hal yang mengganggu kenyamanan kita, hal itu mungkin menyebabkan kita menjadi tidak sabar, mungkin kita menjadi marah karenanya. Kita bertanya dalam hati :

Bolehkah kita marah ?
Bagaimana sikap yang sebaiknya kita ambil ?
Bagaimana mengelola kemarahan itu ?
Bagaimana memberi pengertian pada diri kita dan orang lain ?
Bagaimana cara mengelola masalah yang kita hadapi ?


Pak Mario melalui pointers : Anger Management , The Light of Understanding & Onion effect .

• Seseorang yang tidak bisa merasa marah – tidak bisa disebut penyabar, karena dia hanya tidak bisa marah. Orang yang marah dan bisa mengelola kemarahannya untuk tetap berlaku baiklah yang bisa disebut penyabar. Memang hal ini tidak mudah dilakukan maka kita perlu berlatih untuk mampu mengendalikan diri.

• Kesabaran kita diukur dari kekuatan kita untuk tetap mendahulukan yang benar dalam perasaan yang seolah-olah membuat kita merasa berhak untuk bertindak melampaui batas . Kesabaran itu bukanlah sifat tetapi adalah merupakan akibat dari kita mengendalikan diri.

• Seringkali kita menderita karena reaksi yang melambung tinggi dalam kemarahan kita, maka kita perlu untuk menyadari dengan baik akan hal ini dan kehati-hatian dalam bereaksi inilah yang menjadikan kita tampil sabar.

• Kelas kita ditentukan oleh kualitas reaksi terhadap sesuatu yang bisa membuat kita marah, Jadi saat kita dapat marah pada saat yang tepat, karena sebab yang tepat, pada orang yang tepat, untuk tujuan yang tepat dan tingkat kemarahan yang tepatlah yang akan menjadikan kita pribadi yang berkelas.

• Saat kita sudah melakukan yang benar dan ada orang yang berupaya mengecilkan kita – orang itu sesungguhnya adalah orang kecil yaitu orang yang berupaya mengecilkan orang lain agar mereka bisa merasa besar. Hanya orang kecil yang bisa dikecilkan oleh orang kecil karena orang besar akan sangat berhati-hati dengan perasaan hormat kita kepada diri sendiri. Jadi jangan mau dikecilkan oleh orang kecil. Akan ada kebesaran yang dijanjikan Tuhan bagi pribadi yang mau membesarkan orang lain.

• Miliki sinar yang paling cemerlang yaitu sinar pengertian. Seringkali kita menyalahkan, bahkan ada yang sampai hati merendahkan, menyiksa dan bahkan mendzalimi orang-orang yang tidak sependapat dengan kita. Bila kita mampu untuk berhenti sejenak dan mulai berupaya mengerti kesulitan, keterbatasan dan keterbatasan 'musuh' kita , mungkin kita akan sampai pada pengertian yang adil mengapa dia mengambil sikap dan tindakan yang berseberangan dengan kita. Orang yang mengerti akan gampang bersabar.

• Hampir semua hal yang penting dalam kehidupan ini bisa terlihat melalui sinar pengertian, maka sebetulnya orang yang tidak mengerti adalah sama tidak melihatnya dengan orang yang tidak mampu melihat sinar sama sekali. Dengan pengertian – tidak ada kegelapan, tabir atau jarak yang bisa menghalangi pandangan kita maka orang yang menolak untuk mengerti – telah sebetulnya membutakan diri mereka sendiri.

• Pengertian adalah kebaikan - sehingga tidak ada orang yang mengerti yang melakukan keburukan. Itu sebabnya kasih sayang kita terlimpah kepada mereka yang kurang terdidik tetapi yang mengijinkan diri mereka menerima pengertian-pengertian yang baik dan kesedihan kita yang memberati hati datang kepada mereka yang terpelajar – tetapi yang lantang berbicara dan yakin bertindak dalam keburukan.

• Kita tidak mungkin mengerti yang tidak kita sukai, karena pengertian hanya akan datang melalui pintu hati yang ramah. Kebencian adalah sikap menolak yang sangat kuat yang bahkan menolak nilai-nilai baik dari yang dibencinya dan membutakan diri dari kesalahan dan kekurangan dirinya sendiri. Bahkan bila dia harus mengakui adanya kesalahan pada dirinya sendiri, dia akan selalu menemukan cara untuk menyalahkan orang lain sebagai penyebab kesalahan dirinya itu. Bila kita ingin menjadi pribadi yang luas pengertiannya – jadikanlah diri kita pribadi yang lebih penyayang dan kita yang lebih luas pengertiannya akan dimengerti oleh masyarakat yang lebih luas.

• Untuk mengerti kita harus memperhatikan keteraturan. Ada sesuatu yang matematis dalam sifat-sifat pengertian – dia yang mengupayakan pencapaian pengertian adalah selalu pribadi yang memperhatikan pola dan keteraturan hukum sebab akibat dalam kehidupan manusia dan perilaku alam. Darinya dia menyimpulkan pelajaran, yang pertama sebagai pengertian bagi dirinya dan yang kemudian diupayakan sebagi pengertian bagi sebanyak mungkin orang lain.

• Kita perlu memperhatikan masalah yang dihadapi, bukan penderitaan yang dialami akibat masalah itu. Anjuran kepada kita adalah: Tatap masalah itu lekat-lekat dimatanya, lalu mengenali wajahnya , lalu mengetahui jalan-jalan masuk yang digunakannya, lalu memberinya nama. Itu penting karena hanya masalah yang mempunyai nama yang jelas yang jelas penyelesaiannnya.

No comments: