06 May 2008

Rasa Takut!


Mario Teguh berkata:


Perlukah rasa takut itu ? Bagaimana mengatasi rasa takut itu ? Mungkinkah ada keberhasilan bagi orang yang takut ?


Ada orang yang berusaha menyembunyikan rasa takutnya. Ada juga yang meng-kounternya dengan mengatakan saya adalah orang yang tidak takut, saya orang yang berani , sementara orang yang lain ada yang terus hidup dalam ketakutan.

Poin-poin pencerahan dari Bapak Mario Teguh sebagai berikut :

  • Rasa takut ada pada setiap orang dan rasa takut itu oke bila dikelola dengan baik. Orang yang takut bukanlah berarti stupid ; rumah tahan gempa dibangun oleh orang yang takut gempa, orang yang takut miskin akan membangun kemampuan agar tidak miskin. Orang yang takut tidak bisa membahagiakan keluarganya akan berupaya sungguh-sungguh untuk mencemerlangkan karir dan kehidupannya.
  • Orang takut haruslah membangun keberaniannya , karena orang yang berani adalah orang yang telah mengalahkan rasa takutnya dengan keberaniannya.
  • Antara takut dan berani ada dalam kontinum yang berbeda karena orang yang beranipun bisa sangat takut.
  • Hidup ini demikian penuh dengan alasan untuk merasa khawatir dan merasa takut, sehingga bila suatu hari kita mendapati hati ini terbebas dari rasa khawatir, sama sekali tidak merasa khawatir, ... justru itu-lah saat untuk mulai merasa khawatir. (EBB #33)
  • Kebahagiaan adalah tidak adanya ketidak- bahagiaan. Ketidak bahagiaan adalah keadaan dimana hadir kekhawatiran dan atau ketakutan. Rasa khawatir adalah bibit dari rasa takut. Dan rasa khawatir yang tidak dikelola dengan baik akan tumbuh menjadi sebuah ketakutan, yang kemampuan merusaknya jauh lebih besar dari rasa khawatir.
  • Bagaimana caranya kita merusak kualitas hidup kita dengan rasa khawatir ? Yaitu dengan tidak melakukan apapun untuk mengatasi penyebab rasa khawatir itu. Lalu apakah semua upaya untuk mengelola rasa khawatir dan takut itu akan menghilangkan penyebab timbulnya perasaan-perasaan itu ? Belum tentu, karena memang ada hal-hal yang berada diluar kemampuan terbaik kita. Dan untuk hal-hal itu kita hanya diminta untuk bisa menerima dengan baik,dan menyerahkannya kepada Pemilik hidup ini.
  • Doa untuk keadaan seperti itu : Yang Maha Pengasih, berilah aku kekuatan untuk menyelesaikan hal-hal yang bisa aku selesaikan, berilah aku kelapangan hati untuk menerima hal-hal yang tidak bisa aku selesaikan, dan berilah aku kebijakan untuk dapat membedakan antara keduanya.
  • Akan selalu ada yang berubah dari keadaannya sekarang. Dari sesuatu yang tidak menjadi masalah , bisa berubah menjadi masalah yang sangat besar. Itulah sebabnya kita harus berhati-hati dalam menjaga hal-hal yang memberikan kebaikan kepada kita baik itu benda, modal, hubungan baik dengan orang lain atau sebuah sumber pendapatan bagi kehidupan kita.
  • Tanpa perawatan, sesuatu yang baik belum tentu berubah menjadi sesuatu yang lebih baik, tetapi lebih sering berubah menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.
  • Orang yang benar-benar khawatir akan berupaya menjadi lebih bersungguh-sungguh. Jadi khawatirlah.
  • Dalam situasi yang dipenuhi penderitaan dan banyak hal yang menyakitkan hati ini lakukanlah self talk : „ Kamu sedang disakiti ya , koq sakit hati ... come on ! Are you man enough ? Nikmati penderitaan dan bukan hindari yang sedang dialami ; swallow hard and move on ! Pada saatnya kitapun akan dapat mengerti tujuan dari penderitaan yang telah dialami.

No comments: