27 June 2008

Percakapan Yang Tertinggal

Aku tersesat dalam kebingungan

Ada yang menyelinap di antara dingin pagi dan kabut yang mengaburkan


Ada percakapan yang tertinggal di ruang tamu rumahku

Gerimis menyapaku di senja muram

Tak jua mereda rintiknya

Terus mengucur ringan

Tak jua mengering


Lalu aku terdiam

Mencoba berbicara dengan angin yang datang bersama hujan

Mengeja kata-kata yang telah terlontar

Terlambat menyadari


Sudah terlalu lama suaramu kuimpikan bersama gerimis

Adalah pertemuan itu terjadi

Tapi virus menciptakan amarah

Menciptakan pikiran buruk menjadi pemenangnya

Akal sehat dan sikap bijak terkalahkan


Di kelengangan angin malam yang suntuk

Daun-daun sujud jatuh di pekarangan

Seperti ada sederet kata tertinggal

Ada jiwa terpecah

Merayap pada cermin yang berdetak

Kuterjemahkan jejaknya

Jalan-jalan membuat persimpangan pada cermin jiwa


Adakah kabut tersingkap

Temukan hati bening

dan bayang-bayang menemukan kejelasan tentang bentuknya?

Ah, entahlah aku hanya seorang pengecut

Untuk berani mengetahuinya

(Bekasi, Sabtu 060408)

No comments: