07 May 2008

Sarapan Cinta di Pagi Buta







Aku ingin meniup seruling

Dan kutiupkan nada demi nada

Yang mengalun hangat di resonansinya

Dan ingin kusampaikan betapa baiknya Tuhan


Pagi ini saat mentari masih malu-malu menampakkan diri

Terbius rasa nyaman dalam pelukan malam

Kudengar kicau burung ramai dan riang

Kusujud di kapel Katedral


Siapkan hati untuk hari ini.

Pukul 05.30 kuberanjak pergi

Karmel tujuanku, adalah kelanjutan langkah dari Katedral ini.

Mencari sedikit makanan bagi jiwaku yang hampir terlupakan


Langkahku tiba-tiba saja terhenti

Dan mataku terperangkap pada dua sosok insani

Sepasang Oma dan Opa berjalan bergandengan tangan

Begitu mesra berjalan menuju Gereja.

Rambut mereka sudah memutih semua


Jalan mereka tidak tegap lagi.

Tujuh puluh tahun?Hm....

Delapan puluh tahun??

Opa menuntun Oma dengan begitu hati-hati

Meski tangan Opa yang satunya lagi harus bersandar di tongkat penyangga

Menyangga tubuhnya yang tidak tegap lagi

"Ah....Tuhan, inikah sarapan cinta untukku?" desahku.

Seketika hatiku menjadi hangat


(Katedral, 1 Mei 2008, Kenaikan Isa Almasih)

No comments: